Kesenian Kuno Minahasa: Dari Perspektif Sejarah Publik

Main Article Content

Yuda B. Tangkilisan

Abstract

Kajian Sejarah Indonesia memperlihatkan perkembangan yang menarik untuk disimak lebih lanjut. Arah dan jangkauan pembahasannya tidak lagi berkutat pada permasalahan yang ditimbulkan oleh pengaruh aliran Posmodernisme, melainkan bergerak ke ranah publik. Perkembangan ini memunculkan suatu perhatian pada Sejarah Publik (Public History). Berbagai pemikiran, penelitian dan kegiatan dilakukan berkenan dengan pengembangan ranah pembahasan ini. Gerakan yang berasal dari publik (masyarakat) menarik perhatian kalangan akademik. Sejarah Publik menyadarkan mereka bahwa pengembangan sejarah tidak lagi monopoli dunia akademik. Justru, kalangan publik lebih giat dan agresif dalam merambah bidang-bidang pembicaraan sejarah. Berbagai karya diterbitkan yang secara kuantitas dan kualitas menyaingi produktivitas sejarawan akademik.

Article Details

Section
Public History in Indonesia (PEER REVIEWED)
Author Biography

Yuda B. Tangkilisan, Department of History, University of Indonesia.

Department of History, University of Indonesia.

References

Abdullah, Taufik, Abdurrachman Surjomihardjo (red.) (1985). Ilmu Sejarah dan Historiografi Arah dan Perspektif. Jakarta: Gramedia.

Charas, Muriel (1987). 'Une vue generale sur le pays Minahasa'. Archipel, 34, hal. 49-62. https://doi.org/10.3406/arch.1987.2373


Charas, Muriel (1987). 'Le giroflier: evolution de l'agriculture et transformation de l'espace on pays Minahasa'. Archipel, 34, hal. 143-163. https://doi.org/10.3406/arch.1987.2377


Henley, David E.F (1996). Nationalism and Regionalism in a Colonial Contex, Minahasa in the Dutch East Indies, Leiden: KITLV Press.

Kotambunan, R.E.H. (1985). Minahasa II & III Pemerintahan Purba sampai Kedatangan VOC dan Tiga Perang Tondano. Manado: tp.

Kuntowijoyo (1995). Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya.

Lapian, A.B. (2009). Orang Laut Bajak Laut Raja Laut Sejarah Kawasan Laut Sulawesi Abad ke-19. Jakarta: Komunitas Bumbu.

Leirissa, R.Z. (1991). PRRI Permesta Strategi Membangun Indonesia tanpa Komunis. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.

Leirissa, R.Z. (1997). Minahasa di Awal Perang Kemerdekaan Indonesia Peristiwa Merah Putih dan SebabMusababnya. Jakarta: Pustaka Sinar arapan & Yayasan Malesung Rondor.

Notosusanto, Nugroho (1978). Masalah Penelitian Sejarah Kontemporer (suatu pengalaman). Jakarta: Yayasan Idayu.

Pantouw, A (1926). Minahasa Lama dan Baru. Manado: Manadosche Drukkerij.

Palar, H.B. (2009). Wajah Lama Minahasa. Jakarta: Yayasan Gibbon Indonesia.

Palar, H.B. (2009). Wajah Baru Minahasa. Jakarta: Yayasan Gibbon Indonesia.

Palar, H.B. (2009). Minahasa Benteng Terakhir NKRI. Jakarta: Yayasan Gibbon Indonesia.

Parengkuan, F.E.W (1983). Sejarah Sosial Sulawesi Utara. Jakarta: Proyek ISDN.

Sastrosoenarto, Hartarto (2006). Industrialisasi serta Pembangunan Sektor Pertanian dan Jasa Menuju Visi Indonesia 2030. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Schouten, Mieke (1981). Minahasa and Bolaangmongondow an Annotated Bibliography 1800-1942. The Hague: Martinus Nijhoff.

Schouten, Mieke (1993). Minahasan Metamorphoses Leadership and Social Mobility in a Southeast Asian Society. Leiden: Disertasi S-3 Universitas Leiden.

Schefold, Reimar (ed.) (1995). Minahasa Past and Present: Tradition in an Outer Island Region of Indonesia. Leiden: Research School CNWS.

Sukmawati, Carmelia, Yuda B. Tangkilisan (2012). Perjalanan Pemikiran dan Karya Hartarto Sastrosoenarto Menteri Perindustrian 1983-1993 Menteri Koordinator 1993-1999. Jakarta: Yayasan Pidi.

Supit, Bert (1986). Minahasa dari Amanat Watupinawetengan hingga Gelora Minawanua. Jakarta: Penerbit Sinar Harapan.

Supit, Bert (tt). Sejarah Perang Tondano (Perang Minahasa di Tondano). Jakarta: Yayasan Lembaga Penelitian Sejarah dan Masyarakat.

Tangkilisan, Yuda B, M.P.B. Manus (2002). 'Tinjauan Ringkas tentang Historiografi Minahasa' dalam: Roy E. Mamengko (ed.). Etnik Minahasa dalam Akselerasi Perubahan. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, hal 372-380.

Taulu, H.M. (1934). Hikajat Hermanus Willem Dotulong, Opperhoofdof Majoor van Sonder, (1824-1861) en Groot-Majoor titulair bij de infantrie v.h. Nederlandsch oost-Indische-leger, (1825-1830). Manado: Liem.

Taulu, H.M. (1937). Sedjarah 'perang tondano' (1807-1809) Ringkasan. Manado: Liem.

Ulaen, Alex J. (2002). 'Kembara Budaya dan Diaspora: Amatan (dari) Luar'. Dalam: Roy E. Mamengko (ed.). Etnik Minahasa dalam Akselerasi Perubahan. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, hal 400-8.

Watuseke, F.S. (1968). Sedjarah Minahasa. Mando: tp.

Wenas, Jessy (2007). Sejarah & Kebudayaan Minahasa. Jakarta: Institut Seni Budaya Sulawesi Utara.

Worotikan, J.A. (1933/37). Geschiedenis uit de Sagen van de Minahasa, 2 jli. Manado: Lie Boen Yat.